Rabu, 08 September 2010

Digeus System Optimizer suite

Digeus System Optimizer suite


Digeus System Optimizer is the smartest way to solve computer problems and protect your valuable data. This easy-to-use software helps you eliminate system crashed, prevent computer problems, and restore your system to a healthy state.

Eliminates system crashes, freezes and slowdowns
Automatically identifies and repairs common Windows problems
Easy to download, install and use
Free support and service

BREM

Dalam pembuatan brem cair ataupun tape sering digunakan bahan dari beras ketan. penggunaan beras biasa masih belum lazim bagi masyarakat kita. Beras yang rendah amilosa sebenarnya telah digunakan di Jepang untuk produksi sake dan beer di Amerika. beras biasa rendah amilosa di rendam pad suhu 65 C dan di kukus pada 135 C untuk produksi mirin di Jepang.

Metode pembuatan brem bervariasi tergantung daerahnya, namun umumnya

melalui tahaptahap: perendaman beras di air selama semalam, pengetusan,

pemasakan atau perebusan) selama 15 hingga 60 menit, penambahan starter(ragi tape), sakarifikasi, fermentasi dan pemanenan.

keberadaan macam mikrobia dalam starter mempengaruhi efisiensi fermentasi alkohol. Mikrobia yang sering dijumpai dalam fermentasi ini adalah Rhizopus oryzae, Aspergillus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae. Perbaikan proses dapat dilakukan dengan memperhatikan titik titik kritisnya seperti jumlah air yang digunakan untuk perendaman dan perebusan, waktu pengukusan dan penggunaan kultur murni. Alkohol yang tinggi umumnya diperoleh jika menggunakan beras ketan dengan kadar alkohol 12 hingga 13,3%.

Dalam percobaan laboratorium dilakukan dengan mencuci beras (800 g)

sebanyak 3 kali kemudian direndam selama 3 jam dan direbus selama 1 jam.

beras yang telah didihkan ini mengandung air 70 - 80%.

kemudian didinginkan di atas nyiru, diinokulasi dengan starter 1%

(spora Rhizopus oryzae 10 juta per ml dan diinkubasi selama 20 jam,

kemudian diinokulasi dengan 1% starter Saccharomyces capsularis

(1 trillun/ml) dan diinkubasi 12 hingga 15 jam. Beras yang telah disakarifikasi ini dipindahkan ke bejana/toples dan diinkoluasi dengan starter Saccharomyces cerevisiae 1 5 (1 trilliun/mL) dan diinkubasi selama 16 hari. setelah fermentasi, dilakukan pengepresan dan diperoleh brem cair. brem cair ini akan lebih baik jika dilakukan fermentasi anaerob setelah pengepresan yang dikenal dengan proses penuaan agar diperoleh hasil yang jernih (ini umumnya di lakukan di Industri namun tidak di Laboratorium) karena butuh waktu lama.

Perbandingan hasil alkohol dalam fermentasi 16 hari dari berbagai beras adalah:

* beras ketan 12, 2 – 12,9%
* beras amilosa rendah (IR 24, IR 43) 12,4 – 12,6 %
* beras amiloas intermediet (IR 48, IR 64) 12,0 – 12,4%
* beras amilosa tinggi 9IR 42, IR 62, IR 36) 10,6 – 11,6 %

ini tidak untuk rasa tapi sekedar alkohol. silahkan berkreasi.

Sumber utama:

Sanchez, P.C., B.O. Juliano., V.T. laude and C.M. Perez. 1986.

Nonwaxy rice for tapuy (Rice wine) production. cereal chemistry 65(3): 240 -243.

Bagi yang menginginkan naskah aslinya seilahkan kirim email ke nhidayat2003@yahoo.com dan mohon dilampirkan artikel dari junal lain apapun judulnya sebagai media tukar pustaka.

12 Komentar | Beras, Brem | Permalink
Ditulis oleh ptp2007
Brem Padat
April 1, 2008

BERIZKA CAHYU ERWANTO (alumni Jur TIP – FTP – UB)

Brem padat merupakan makanan yang dibuat dari beras ketan, yaitu dari cairan tape yang dipanaskan sampai kental dan didinginkan sampai memadat. Brem padat memiliki rasa manis atau manis keasaman, tekstur padat, kering tidak lembek, warna putih kekuningan sampai kuning kecoklatan serta mudah hancur di mulut. Brem padat banyak dibuat di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah seperti Boyolali, Wonogiri, Caruban dan Madiun. Bentuk brem padat yang paling umum diperjualbelikan adalah bentuk persegi empat (kotak) atau bulat pipih (Astawan dan Wahyudi, 1991).

Brem padat adalah suatu produk hasil fermentasi dari ketan oleh khamir yang dikeraskan. Brem padat kaya akan kalori dan merupakan makanan khas yang mudah hancur saat dimakan. Kandungan brem padat terbanyak adalah gula, pati terlarut dan asam laktat. Brem padat yang ada di pasaran adalah suatu produk pangan yang berwarna putih sampai kecoklatan dan mempunyai rasa manis keasaman yang dibuat dari pemasakan cairan tapeketan putih (Anonymous, 1990). Dalam SII Nomor 0369- 90, brem padat didefinisikan sebagai makan padat yang terbuat dari penguapan sari tape ketan dengan penambahan pati yang dapat larut.

Standar mutu untuk brem padat:

Tabel 2: Standar Mutu Brem Padat Indonesia

Bau, Rasa, Warna Khas

Kadar Air Max. 16%

Kadar Abu Max 0,5%

Jumlah Karbohidrat dihitung sebagai Pati 60 – 70 %

Pemanis Buatan Tidak ternyata

Derajat asam (ml NaoH 1 N/100 gram) Max 15 %

Bagian tak Terlarut dalam Air Max 1 %

Logam Berbahaya (Cu, Pb, Hg, Zn dan As) Tidak ternyata

Jamur / bakteri bentuk Coli negatif
Sumber: Anonymous (1990)

Proses Pembuatan Brem

Menurut Setyorini (2002), tahapan pembuatan brem padat adalah pencucian dan perendaman beras ketan, pengukusan, peragian dan fermentasi, pengepresan, pemekatan, pengadukan dan pencetakan. Tahapan pembuatan brem padat dapat diuaraikan sebagai berikut:

1. Pencucian dan Perendaman

Menurut Krisnawati (1996), pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran yang terikut pada bahan baku sedangkan perndaman berperan dalam hidrasi molekul pati untuk memudahkan proses gelatinisasi. Perendaman dapat menyebabkan hidrasi pada granula pati sehingga pati dapat tergelatinisasi dengan baik jika dipanaskan, jumlah air yang terserap 30 % (Winarno,1993).

2. Pengukusan

Proses pengukusan dapat mensterilkan bahan baku sehingga dapat mengontrol tahap fermentasi lebih baik. Beras yang masak atau tanak dapat diperoleh dari pengukusan selam 30- 60 menit dihitung saat uap air mulai terpenetrasi ke dalam bahan. Selam pengukusan beras akan menyerap air 7 – 12% dari berat awal pengukusan. Total penyerapan air sebanyak 35 – 40% dapat menghasilkan beras tanak yang baik untuk difermentasikan (Maria,1994).

Menurut Winarno (1993), gelatinisasi pati adalah proses pembengkakan granula pati yang bersifat irreversibble. Apabila suspensi pati dalam air dipanaskan akan terjadi tiga tahapan pengembangan granula. Tahap pertama terjadi di air dingin, garnula pati akan menyerap air sebanyak 25-30% dari beratnya. Tahap ini bersifat reversibble. Tahap kedua terjadi pemanasan sampai suhu 650C. Pada tahap ini mulai terjadi pembengkakan granula yang bersifat irreversibble. Selama fase ini terlihat perubahan granula dan sebagian besar molekul pati terlarut terlepas keluar dari granula. Tahap ketiga terjadi pada pemanasan di atas 650C. Pada fase ini terjadi pembengkakan garnula pati yang luar biasa dan pada akhirnya granula pati akan pecah.

3. Peragian dan Fermentasi

Ragi diberikan setelah bahan yang dikukus dingin. Ragi terlebih dahulu dihaluskan untuk memudahkan inokulasi ( Haryono, 1994). Brem padat dapat diperoleh penggunaan ragi 0,5% dengan waktu fermentasi yang cukup panjang (Harijono, Pulungan dan Yuwono, 1994).

Menurut Fardiaz ( 1996), proses utama pada fermentasi tape terbagi dua tahap yaitu, tahap pertama merupakan pemecahan pati menjadi gula sederhana yang menimbulkan rasa manis dan membentuk cairan dimana konversi pati menjadi gula sederhana dilakukan oleh kapang dengan enzim amilase. Tahap berikutnya fermentasi sebagian gula menjadi asam organik, alkohol dan senyawa- senyawa cita rasa. Konversi gula menjadi alkohol dilakukan oleh khamir. Pemecahan gula menjadi alkohol ini melalui proses yang disebut glikolisis dimana gula diubah menjadi etil alkohol. Proses glikolisis ini cenderung terjadi pada kondisi anaerob. Proses esterifikasi pada fermentasi tape antara asam dan alkohol menghasilkan ester yang membentuk cita rasa khas tape.

4. Pengepresan dan Pemekatan

Pengepresan dimaksudkan untuk mendapatkan air/ sari tape. Pengepresan dilakukan secara perlahan- lahan sehingga filtrat yang keluar akan lebih banyak (Krisnawati, 1996). Menurut Soesanto dan Saneto (1994), ekstraksi cairan tape dengan cara pengepresan ditujukan untuk mendapatkan cairan tape sebanyak-banyaknya.

Menurut Krisnawati (1996), pemekatan bertujuan untuk mengurangi sebagian air yang ada. Pemekatan dilakukan dengan pemanasan sampai didapatkan konsentrasi tertentu. Selama proses pemekatan terjadi maillard (reaksi antara gula reduksi dan asam-asam amino yang distimulasi dengan pemanasan) sehingga semakin lama pemekatan, maka pembentukkan warna coklat semakin sempurna. Proses tersebut menimbulkan flavor khas pada brem. Proses pemekatan dilakukan dengan pemanasan pada suhu 900C selama tiga jam (Soesanto dan Saneto, (1994).

5. Pengadukan

Menurut Nasution (1982), proses pengadukan bertujuan untuk memperoleh kristal-kristal yang baik, pengadukan yang kuat pada larutan pekat akan menimbulkan kristal-kristal kecil dengan tekstur halus. Apabila larutan tersebut mencapai titik jenuh maka kristal akan terbentuk karena adanya tenaga yang menyebabkan bergabungya komponen-komponen terlarut membentuk inti kristal.

berikut artikel pendukung yang dapat di download
Bioethanol
Brem Padat

8 Komentar | Brem, padat | Permalink
Ditulis oleh ptp2007
Pembuatan Brem Padat Aneka Rasa
November 13, 2007

Meigia Hapsari, Nur Hidayat dan M. Hindun Pulungan

Penelitian Jur Teknologi Industri pertanian FTP UB. 2004

Brem padat merupakan makanan tradisional dari hasil pemekatan dan pengeringan cairan tapai ketan. Bahan baku yang umumnya digunakan dalam pembuatan brem padat adalah beras ketan putih. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap ketan putih, sedangkan persediaan terbatas, padahal kebutuhan serealia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk. Data produksi beras ketan putih di Jawa Timur menunjukkan adanya adanya penurunan angka dari 331.900 ton pada tahun 2000 menjadi 304.664 ton pada tahun 2001. Dengan demikian, perlu dicari alternatif pembuatan brem padat dengan bahan baku lain, namun kualitas yang dihasilkan tetap tinggi. Ketan hitam merupakan salah satu bahan baku yang sangat potensial sebagai bahan pengganti dalam pembuatan brem padat, karena mempunyai kandungan pati mirip dengan ketan putih. Produk brem padat selama ini belum mengalami perkembangan yang berarti, baik dari rasa, bentuk maupun kemasan, sehingga pengembangan produk brem padat dirasakan perlu. Pengembangan produk brem padat dapat dilakukan dengan membuat brem padat aneka rasa, apalagi pengembangan produk pangan berbagai rasa saat ini sedang menjadi trend. Pembuatan brem padat aneka rasa dapat dilakukan dengan menambahkan flavor buah. Diharapkan brem padat aneka rasa ini dapat memberikan alternatif pilihan kepada konsumen yang kurang menyukai rasa brem padat yang berasa sedikit asam dan terasa alkoholnya

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kualitas brem padat (fisik, kimia dan organoleptik) yang baik pada berbagai proporsi air tapai (ketan hitam : ketan putih), serta berbagai flavor, da8n juga mengetahui perhitungan analisa finansialnya (Break Event Point dan Payback Period). Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai kualitas produk brem padat dan analisis finansialnya dengan penambahan air tapai ketan hitam dan penambahan flavor, dan dapat meningkatkan pemanfaatan beras ketan hitam pada industri pangan. Hipotesa yang diajukan adalah diduga proporsi air tapai (ketan hitam dan ketan putih) dan penambahan flavor mempengaruhi kualitas fisik, kimia dan organoleptik dari brem padat.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) fakorial dengan 2 faktor. Faktor I (K) adalah proporsi air tapai (ketan hitam : ketan putih) terdiri dari 3 level yaitu 40%: 60%, 50% : 50%, 60% : 40%. Faktor II (F) adalah penambahan flavor, yaitu flavor strawberry, leci dan moka. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa proporsi air tapai berpengaruh nyata terhadap kadar air, rendemen, daya patah, total asam, tekstur, dan laju kelarutan, penambahan flavor tidak berpengaruh nyata dan tidak ada interaksi antar keduanya..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik K1F3 (K= 40%:60%, F=Flavor moka). Perlakuan terbaik ini memiliki kadar air 16,8045 %, total asam 0,7298, tekstur 0,0074 mm / g dt, laju kelarutan 1,162 mg/dt, daya patah 121,433 N/m dan rendemen 34,2048 %. Tingkat kesukaan panelis untuk rasa 3,88 (suka), warna 3,76 (suka), tekstur 3,68(suka) dan aroma 3,48 (netral).

Analisis finansial yang dilakukan terhadap alternatif terabaik menghasilkan harga pokok penjualan Rp. 1.265/ kemasan dan dijual dengan harga Rp. 1.800/ kemasan. BEP dicapai pada 20.735 unit atau Rp. 37.323.341,87 dan PP 2 tahun 3 bulan 4 hari, sehingga industri brem padat aneka rasa skala rumah tangga layak untuk diusahakan

http://permimalang.wordpress.com/category/brem/
---------------------------------------------------------------------------------------


Brem Bali Rambah Pasar Asia
Sanur (BisnisBali) –Minuman khas Bali seperti brem dan arak, tidak hanya dikenal di kalangan wisatawan domestik maupun lokal. Brem Bali bahkan banyak disukai wisatawan Asia. Karena itu, pemasaran brem Bali pada 2008 ini masih mengarah ke wisatawan Asia seperti Jepang dan Cina.

Marketing di sebuah pabrik arak Bali di Sanur, Sila Sayana, Minggu (17/2) kemarin mengungkapkan, brem Bali sangat diterima masyarakat Asia. Alasannya, brem Bali memiliki keistimewaan yaitu menggunakan bahan alami.

Pengolahan secara alami sama seperti proses pembuatan brem tradisional, kendati sudah menggunakan mesin. Brem Bali tidak menggunakan zat aditif, sehingga cita rasa benar-benar khas. Selain itu, brem maupun arak Bali terkenal di mancanegara karena rasanya beda dari wine produksi luar.

Menurut Sila, meski brem sebagai minuman tradisional khas Bali, tidak kalah dengan minuman produksi luar seperti anggur atau wine. Terbukti, minuman tradisional yang banyak diproduksi industri rumahan ini banyak disukai wisatawan mancanegara (wisman).

Pangsa pasar brem dan arak Bali selain Jepang dan Cina, juga Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya termasuk pasar potensial. Ekspor bisa mencapai satu kontainer setiap tahun untuk masing-masing negara.

“Memenuhi permintaan pasar, pabrik bisa menghasilkan 80.000 liter dari target produksi 125.000 liter per tahunnya,” ungkapnya.

Untuk pangsa pasar domestik (wisdom), kata Sila, Surabaya, Lombok hingga Yogyakarta merupakan daerah potensial. Permintaan brem ini, 60 persen kalangan domestik dan 40 persen wisman.

“Brem dan arak Bali bagi kalangan wisdom lebih banyak dipergunakan sebagai cenderamata. Brem Bali menjadi oleh-oleh spesial selain kerajinan tangan lainnya,” katanya. Brem Bali dijual dengan harga Rp 132.000 per boks (isi 24) ukuran 200 ml. Arak Rp 35.000 per set.

Sementara itu, Indra, karyawan di salah satu toko oleh-oleh khas Bali mengungkapkan, brem Bali banyak diminati wisman maupun wisdom. Brem Bali memiliki keistimewaan tersendiri.

Bahkan, minuman brem ini sejak lama sudah diperjualbelikan di daerah Bali, bahkan sudah menjadi oleh-oleh bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Bali.

“Keistimewaan brem Bali, merupakan jenis minuman khas daerah Bali yang dibuat dari beras ketan atau beras ketan hitam atau campuran kedua jenis beras ketan tersebut yang difermentasikan dengan ragi tape. Proses pembuatan masih secara tradisional terutama di tingkat rumah tangga di masyarakat Bali,” katanya.

Di samping sebagai oleh-oleh khas Bali, brem bagi masyarakat yang beragama Hindu, tidak bisa dilepas keberadaannya karena merupakan salah satu sarana yang mesti ada dalam pelaksanaan upacara agama dan upacara adat sebagai tabuhan bersama dengan arak. Brem juga banyak disuguhkan sebagai minuman sehabis makan nasi, terutama pada saat upacara keagamaan dan adat. *dik

Membuat Brem

Bahan:
Beras ketan 1.000 gram.
Beras ketan hitam 1000 gram.
Ragi tape secukupnya.

Cara Membuat:
Kedua jenis beras ketan yaitu beras ketan dan beras ketan hitam dicampur jadi satu, terus direndam selama satu malam. Selanjutnya ditiriskan, terus dikukus sampai matang (menjadi nasi).

Nasi ketan didinginkan pada suatu ruang. Setelah dingin nasi ketan diberi ragi yang telah dihaluskan sebanyak 3 gram per kg beras ketan, dicampur merata, kemudian dibungkus dengan plastik atau dengan daun pisang.

Bungkusan itu selanjutnya didiamkan (difermentasikan) selama 3-5 hari sampai terbentuk tape. Selanjutnya tape itu diperas untuk mendapatkan cairannya, sedangkan ampasnya dibuang.

Cairan tape didiamkan selama satu malam, setelah itu di-pasteurisasi (dengan cara direbus pada suhu di bawah titik didih) selama waktu tertentu, didinginkan, kemudian ditambahkan ragi (khamir), terus disimpan selama 6 bulan. Setelah disimpan 6 bulan minuman ini dapat dikonsumsi atau dibotolkan. *net
http://www.bisnisbali.com/2008/02/18/news/boga/a.html

Selasa, 07 September 2010

PENGERTIAN HORTIKULTURA

Kata hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin yaitu (hortus) yang berarti kebun dan colere yang berarti menumbuhkan terutama sekali mikroorganisme pada suatu medium buatan. Secara harfiah hortikultura berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun. Akan tetapi para pakar mendefinisikan hortikultura sebagai ilmu yang mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias.
Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman bumbu masak, tanaman obat-obatan, dan tanaman penghasi rempah-rempah. Sementara di negara maju, budidaya tanaman hortikultura sudah merupakan suatu usaha tani yang berpola komersil yakni diusahakan secara monokultur di ladang produksi yang luas.
Berdasarkan jenis komoditas yang diusahakan, hortikultura dibagi atas beberapa disiplin ilmu yang lebih spesifik.
 Olericulture, yaitu bagian dari imu hortikultura yang memperlajari budidaya tanaman sayuran
 Pomology yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan.
 Floriculture,yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari pengembangan tanaman hias
 Landscape horticulture, yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan
 Apiary (apikultura) yaitu bagian dari hortikultura yang mempelajari budidya lebah madu.
CIRI-CIRI PRODUK HORTIKULTURA
Tanaman yang digoongkan ke dalam tanaman hortikultura sangat luas dan beragam, namun bila di lihat ciri-ciri produknya terdapat banyak kesamaan pokok yakni:
 Produk hortikultura mudah rusak (perishable) bila disimpan tanpa perlakuan khusus, misalnya dengan perlakuan suhu rendah (4°) atau pelapisan lilin, karena dipanen dalam bentuk segar.
 Komponen utama produk ditentukan oleh kandungan air (water content) , dan bukan oleh kandungan bahan kering (dry matter) karena konsumsinya dalam keadaan segar.
 Ketersediaan produk, terutama dari kelompok buah-buahan, bersifat musiman dan meruah (voluminuous atau bulky) pada saat panen, terutama pane raya, sehingga mempersulit penanganan dan pengangkutannya.
 Harga produk ditentukan oleh kualitas, bukan oleh kuantitas.
 Tubuh manusia membutuhkan konsumsi tanaman hortikultura dalam jumlah yang sedikit namun apabila tidak dipenuhi maka akan berdampak buruk pada kesehatan.
 Produk hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral, dan bukan diutamakan sebagai sumber protein dan karbohidrat.

PENGELOMPOKAN TANAMAN HORTIKULTURA
1. Klasifikasi Sayuran
2. Klasifikasi Buah
3. Klasifikasi Bunga

 Klasifikasi tanaman sayuran
Pada tanaman sayuran sebenarnya banyak tipe klasifikasi yang tersedia, namun tipe klasifikasi berikut merupakan tipe klasifikasi yang paling banyak dipakai serta yang paling mudah dimengerti yaitu klasifikasi berdasarkan sistematika botani dan klasifikasi berdasarkan bagian yang dapat dikonsumsi.
a. Klasifikasi botani
Klasifikasi tanaman botani tidak ubahnya seperti tanaman-tanaman lain pada umumnya. Gambaran umum klasifikasi botani tanaman sayuran adalah sebagai berikut :
Divisi:
1. Alga dan jamur (Thallophyta)
2. Lumut dan kerakap (Bryophyta)
3. Paku-pakuan (Pterydophyta)
4. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)



b. Klasifikasi bagian yang dikonsumsi
1) Sayuran akar:

a) Pembesaran akar tunggang, misalnya wortel (Daucus carota),lobak(raphanus sativus),dan bit gula (beta vulgaris).
b) Pembesaran akar lateral, misalnya ubi jalar (ipomoea batatas) dan singkong (manihot esculenta).

2) Sayuran batang
a) Batang atas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus (asparagus sp) dan kohlrabi (brassica oleracea grup gongylodes).
b) batang bawah tanah dan berpati, misalnya kentang (solanum tuberosum), talas (colocasia esculenta) dan yautia (xanthosola saggitifolium).

3) Sayuran daun
a) Kelompok bawang (yang dikonsumsi adalah bagian bawang daun) misalnya bawang merah (Allium cepa), bawang Bombay (Allium cepa grup Aggregatum), dan bawang putih (Allium sativum).
b) Kelompok berdaun lebar
• Dikonsumsi sebagai lalapan,misalnya selada (lactuca sativa), kubis (Brassica oleracea grup Capitata), dan seledri besar (Apium graveolens).
• Dikonsumsi setelah dimasak (termasuk batangnya yang lunak), misalnya bayam (Amarantus tricolor).

4) Sayuran daun
a) Buah muda, misalnya timun (Cucumis sativus,) berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang kapri (Pisum sativum) dan terong (Solanum melongena)
b) Buah dewasa, misalnya family cucurbitaceae (labu siam, timun, gambas) dan family Solanaceae (tomat,cabai)

5) Sayuran bunga atau tunas bunga muda, misalnya kubis bunga dan brokoli.

6) Jamur (mushroom) seperti jamur merang, jamur kuping, jamur kayu.



PENANGANAN PASCA PANEN
PHT merupakan pengendalian hama yang menggunakan semua teknik dan metoda yang sesuai dalam cara-cara yang seharmonis-harmonis dan mempertahankan populasi hama dibawah tingkat yang menyebabkan kerusakan ekonomi di dalam keadaan lingkungan dan dinamika populasi spesies hama yang bersangkutan.
Prinsip dasar PHT adalah yaitu:
1. Pengendalian alami dan budidaya tanaman diutamakan.
2. Landasan pelaksanaannya adalah keamanan dan kesehatan, keuntungan secara ekonomi seta keadaan social dan budaya masyarakat.
3. Pengendalian kimiawi dilakukan secara bijaksana.

 Tujuan dan Sasaran PHT
Pada prinsipnya pendekatan ekologis, ekonomis dan social budaya meupakan pendekatan yang dijadikan dasar mengembangkan dan menerapkan PHT di Indonesia.
Secara umum tujuan PHT adalah :
1) Memantapkan hasil dalam taraf yang telah dicapai oleh teknologi maju
2) Mempertahankan kelestarian lingkungan
3) Melindungi kesehatan produsen dan konsumen
4) Meningkatkan efisiensi masukan dalam berproduksi
5) Meningkatkan kesejahteraan/pendapatan petani
Sasaran yang ingin dicapai PHT antara lain:
1) Produktivitas pertanian terjamin pada taraf tinggi
2) Populasi dan atau serangan OPT tidak menimbulkan kerugian ekonomis
3) Keuntungan ekonomi yang diterima petani maksimal
4) Kandungan bahan berbahaya dalam produk-produk pertanian tidak melampaui batas


Pengendalian Hama Dan Penyakit
Seperti halnya dengan tanaman sayur lainnya, tanaman petsai tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini dapat mengakibatkan panen yang menurun dan sedikit, dan yang penting ialah mutu atau kualitas tanaman petsai ini akan menurun. Bila kualitasnya menurun maka pemasarannya pun akan mengalami hambatan. Paling untung seandainya ada yang berani membeli akan memberikan harga yang rendah.
Oleh sebab itu pengendalian atau pencegahan hama dan penyakit tanaman petsai harus dilakukan sedini mungkin, sejak dari pengolahan tanah untuk tempat persemaian sampai seminggu sebelum panen.
Di bawah ini dijelaskan beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman petsai serta usaha pencegahan dan pengendaliannya.
1. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat tanah atau yang sering disebut sebagai ulat pemotong batang banyak dijumpai di dalam tanah. Ulat tanah ini lebih senang menyerang tanamn petsai pada sore hari. Warnaya gelap kehitam-hitaman. Tanaman petsai yang masih muda lebih disenangi ulat tanah ini.
Untuk memberantas ulat ini, kita harus menggunakan Dipterex 80 SP atau dengan menggunakan Tamaron 200 LC 0,1-0,2%.
2. Plutella xylostella
Ulat ini menyerang daun-daun yang masih muda pada semua tingkat tanaman. Daun-daun yang terserang akan tampak berlubang-lubang. Dalam suasana hujan yang rintik-rintik, daya serang ulat ini akan menghebat, sedangkan pada keadaan hujan yang turun sangat lebat daya serangnya akan menurun.
Ulat ini dapat diberantas dengan menggunakan insektisida seperti Dipterex 80 SP, Bayrusil 25 FC 0,1-0,1%. Atau juga bias dibasmi dengan menggunakan spora bakteri.
3. Alternaria brassicae
Penyakit yang ditimbulkan oleh cendawan ini sering juga disebut penyakit bintik hitam. Cendawan ini lebih senang menyerang bagian daun, sehingga pada daun-daun yang terserang akan timbul bintik-bintik hitam. Serangan penyakit ini akan menghebat pada keadaan cuaca panas atau lembab. Penyakit ini menyerang tanaman petsai baik yang masih muda maupun yang sudah tua.
Penyakit ini dapat dibasmi dengan menggunakan semprotan Dithane M 45 0,2%, Antracol, Vondozeb 0,2%, dan Captafol.
4. Phytatium splendens
Penyakit yang ditimbulkan oleh cendawan ini disebut penyakit busuk akar. Sudah mulai tampak dan menyerang pada tanaman petsai berumur kira-kira 15 hari (di persemaian). Demikian juga sampai saat panen. Tanaman yang terserang akan menjadi layu dan akhirnya mati, dan apabila dicabut akar tanaman kelihatan membusuk.
5. Plasmodiophora brassicae
Penyakit yang ditimbulkan oleh cendawan parasit ini disebut penyakit akar bengkak akar atau clubroot. Cendawan parasit ini hampir menyerang seluruh tanaman yang termasuk dalam familia Cruciferae. Penyakit ini dikatakan sangat sukar untuk dibasmi karena cendawan ini memiliki spora istirahat yang tahan lama sampai bertahun-tahun hidup dalam tanah. Cendawan ini juga daya serangnya akan menghebat pada pH tanah optimum 5-6.
Tanaman petsai yang terserang penyakit ini akarnya akan mengalami pembesaran atau pembengkakan dalam waktu yang relative cepat. Tanaman yang terserang penyakit ini akan tampak layu pada saat matahari terik atau panas dan lambat laun pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Di kebun penyakit ini nampak jelas di siang hari yang panas dan terik, karena tanaman tampak kurang sehat, daun-daun terkulai lemas, dan disana-sini terdapat bagian tanah yang kosong karena tanaman mati muda.
Untuk mencegah serangan penyakit bengkak akar ini di pembibitan, harus ditempuh cara: tanah kebun yang terinfeksi, tidak digunakan atau diambil untuk tanah persemaian tanah persemaian sebelum digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan uap air panas.
6. Erwina corotovora
Penyakit ini ditimbulkannya disebut penyakit busuk basah atau soft rot. Penyakit ini banyak mendatangkan kerugian dan menyerang tanaman sewaktu pemindahan maupun di dalam penyimpanan, oleh karenanya disebut juga sebagai penyakit lepas panen.
Gejala serangan dimulai dengan melunaknya jaringan yang terserang, kemudian membusuk dan berair, yang akhirnya timbul bau busuk.
Karena penyakit ini banyak dijumpai pada saat lepas panen, maka cara mengendalikan penyakit ini ialah dengan cara penanganan yang baik setelah lepas panen. Apabila ada tanaman yang terluka, maka dengan mudah akan terinfeksi.
Dalam bisnis tanaman petsai untuk mencegah serangan penyakit ini sebelum dipasarkan dimasukkan dulu dalam kantung-kantung plastik rapat dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 50°C atau 0°C. Atau bisa juga dengan menggunakan bahan kimia yang bernama Chlorox yang dapat bertahan selama 4 hari.


SAWI CINA, Brassica rapa L. subsp. Chinensis (Rupr.) Olsson (Grup Chinensis)
Nama lain. Pak Choi, Bok Choy
Berbagai jenis sawi dalam kelompok ini umumnya dikenal sebagai pak choi (bahasa kanton, yang berarti sayuran putih) atau bok choy, dan beberapa jenis memiliki penampakan mirip chard Swiss. Produksi pak choi kira-kira sama dengan sawi putih, dan telah dibudidayakan sejak abad ke-5. Tanaman ini masih terus merupakan salah satu sayuran peting Asia. Khususnya di Cina. Daunnya bertangkai, berbentuk agak oval, berwarna hijau tua, dan mengkilap, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral yang rapat, melekat pada batang yang tertekan. Tangkai daunnya, berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging; tanaman ini tingginya 15-30 cm. Keragaman morfologis dan periode kematangan cukup besar pada berbagai kultivar pada kelompok ini. Terdapat bentuk daun dengan warna hijau pudar dan ungu yang berbeda-beda, dan juga dikenal kultivar tipe kerdil.
Pak choi kurang peka terhadap suhu ketimbang sawi putih, dan karena itu memiliki adaptasi yang lebih luas. Vernalisasi minimum biasanya diperlukan untuk bolting. Bunganya berwarna kuning pucat. Tanaman ini ditanam dengan benih langsung atau dipindah-tanam dengan kerapatan tinggi, umumnya sekitar 2-25 tanaman/m², dan kultivar kerdil ditanam dua kali lebihrapat.

Choi sum (bahasa kanton, yang berarti sayuran hati), juga secara salah kaprah disebut sebagai kubis Cina, biasanya diklasifikasikan sebagai B. rapa subsp. Parachinensis (Bailey) Tsen & Lee (Grup Parachinensis). Tanaman yang tidak membentuk kepala ini mirip dengan pak choi dan kadang-kadang disebut pak choi tiruan. Tanaman ini juga banyak ditanam di Asia Tenggara. Karena periode pertumbuhannya pendek, dan ketika dipanen ketika masih muda dengan ukuran agak kecil, tanaman ini biasanya ditanam dengan kerapatan tinggi. Setelah berumur 5-6 minggu, choi sum mencapai tinggi 20-26 cm. Daun, berwarna hijau tua cerah atau ungu, dan perbungaannya dipanen pada waktu atau beberapa hari setelah berbunga. Tanaman ini mudah berbunga jika ditanam pada kondisi hari-panjang; bunganya berukuran kecil dan berwarna kuning. Tanaman yang dipanen digunakan saperti pak choi. Umur pascapanen chio sum pendek, bahkan dengan kondisi penyimpanan yang baik sekalipun.




Manfaat Sawi Tanah
Sawi Tanah atau sering disebut dengan Nasturtium montanum Wall. Berasal dari kata
Rorippa indicum, (Linn.), Hieron. = R. montana, (Wall.), small. = Sinapis pusilla, Roxb.Dari
Familia :Cruciferae (Brassicaceae)
Terna, tumbuh liar di tepi saluran air, di ladang dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai setinggi 1.300 m dari permukaan laut. Berbatang basah, tinggi sampai 55 cm. Daun bentuk bulat telur, atau bulat memanjang, ujung melancip, tepi bergerigi atau beringgit, tunggal, duduk tersebar. Bunga kecil warna kuning, tersusun dalam tandan pada ujung-ujung batang. Buah berupa buah lobak, bila masak membuka dengan 2 katub.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang saluran nafas, Batuk, TBC, Panas, Campak, Reumatik; Sakit tenggorokan, Hepatitis, Bisul, Memar, Luka berdarah; Gigitan ular, Kencing berkurang;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar atau kering.
KEGUNAAN: 1. Radang saluran nafas, batuk berdahak, TBC.
2. Panas, campak, sakit tenggorok.
3. Rheumatik persendian yang akut (acute rheumatic arthritis)
4. Hepatitis, kencing berkurang (oliguria).
5. Bisul, memar, luka berdarah, gigitan ular
PEMAKAIAN :
15 - 30 gr. bahan kering atau 30 - 60 gr., bahan segar, direbus, minum
PEMAKAIAN LUAR :
Luka, bisul, tanaman segar dilumatkan, sebagai tapal.
CARA PEMAKAIAN :
1. Radang saluran nafas (chronic bronchitis): Dengan pengolahan, ambil zat berkhasiat yaitu rorifone, 200 - 300 mg/hari, dibagi dalam 4 dosis, selama 10 hari. Pada pemberian lebih dari 300 pasien. efek expectorant: baik, dahak berkurang banyak.
2. Influenza: 30 - 60 gr. sawi tanah segar dan 10 - 15 gr. bawang putih, seluruhnya digodok, minum.
3. Campak: Sawi tanah segar, ditumbuk Ialu peras ambil airnya, ditambah sedikit garam, minum. Kemudian diminumkan air putih. Umur 1 - 2 tahun, sekali minum 30 gr. Lebih dari 2 tahun: 60 gr.
4. Rheumatik sendi: 30 gr. sawi tanah segar direbus, minum.
5. Sakit lambung, melancarkan pencernaan: 30 gr. sawi tanah kering direbus, minum.
6. TBC: 30 gr. sawi tanah direbus, kemudian ditambah gula enau, minum setiap hari.
7. Sakit kuning: 1/4 genggam akar sawi tanah, 1/3 genggam daun sawi tanah dan 3 gelas air, semuanya rebus menjadi 1 1/2 gelas. Sesudah dingin disaring, + madu, sehari 2 x 3/4 gelas.
8. Kencing darah: 5 pohon sawi tanah (berikut akar) dan 3 gelas air, direbus menjadi 1% gelas sehari 3 x 1/2 gelas.
9. Sakit kandung kencing akibat kedinginan: 7 herba sawi tanah + akamya dan 3 gelas air direbus menjadi 1 gelas, minum.
10. Mencret (diare): 1 batang sawi tanah seutuhnya ditambah 3 gelas air, direbus menjadi 1 1/2 gelas, setelah dingin, disaring, ditambah madu. Sehari 2 x 3/4 gelas.
EFEK ANTI BAKTERI:
Eksperimen pada plat microbiology, rorifone dengan konsentrasi 5 mglml. menghambat pertumbuhan Diplococcus pneumonlac, Staphylococcus aureus, Hemophilus influenzae Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Efek samping Pada beberapa individu, kadang-kadang timbul rasa mulut kering, dan sedikit rasa tidak enak di lambung. Rasa tidak enak di lambung dapat dinetrahsir dengan menambahkan gula batu pada air rebusan atau minum larutan gulabatu.

KOMPOSISI SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa pedas, " hangat ", penurun panas, anti racun, peluruh air seni, mencairkan dahak (mucolitik), anti bakteri.Kandungan kimia Rorifone, rorifamide, 6 crystalline substans (2 substansi netral dan 4 asam organik) dan beberapa turunan decyanated.

surat untuk wibi (based from true story my friend)

Medan, 24 Juli 2009

Hai Wibi, apa kabar ?? Semoga selalu dalam lindungan Allah swt. Gimana juga dengan keluarga ?? Semua sehat ? Dan, oh…. Mama kamu, sudah semakin pulihkah ingatannya ?? I hope so. Soalnya aku pengen banget dimasakin daging gulung buatan mama kamu. Mungkin daging gulung buatan mama belum pulih benar. Tapi resep daging gulung itu pasti masih terekam sangat nyata di ingatan mama kamu, isn’t right ?? Hahaha… Nothing impossible, right ??

Wibi, perlu waktu lama sekali sampai aku bisa menyadari, bahwa duniaku dan dunia kamu sudah tidak lagi sejalan. Bumi yang kupijak juga tidak sama dengan lagi dengan bumi tempat kamu menghirup udara. Tapi aku masih ingat semua tentangmu, kamu yang selalu membangkang dan tak pernah mau pangkas rambut, selalu datang paling pagi ke sekolah sebelum guru-guru datang – agar tidak tertangkap razia rambut di depan gerbang sekolah. Hahahaha, anak SMA banget ya ?? Meskipun, tetap saja satu penyesalan terbesarku Wibi, bahkan mungkin hingga saat ini – setelah beberapa tahun aku mengenalmu, aku tetap tidak pernah tau siapa kamu, bagaimana cara berfikirmu, siapa keluarga dan teman-temanmu – kecuali tentu saja mama kamu yang sangat sering menitipkan bekal untukku berisi daging gulung dengan sepucuk surat yang terletak tersembunyi hanya untukku, dan aku yakin kamu tak akan pernah tau tentang hal itu jika saja tak kuberitahu saat ini padamu. Mama kamu terlalu sering menuliskan bahwa aku berbeda, dan membuatmu menjadi berbeda juga – membawa begitu banyak perubahan dalam dirimu, perubahan menuju keceriaan. Jujur, aku sangat senang disanjung dengan cara seperti itu. Setidaknya aku bisa membuatmu menjadi sosok yang tidak ‘aneh’ lagi menurut mamamu, itu sudah cukup membuatku merasa senang. Walaupun, yahh…. Kamu tetap saja aneh di mataku, Wibi. Selanjutnya, izinkan aku untuk agak geer sedikit. Mungkin aku terlalu baik, atau ‘cantik’ menurut mamamu – walaupun kami tidak pernah begitu – tapi setidaknya itulah yang dituliskan mamamu di setiap pucuk surat-suratnya, hehehehe. Biarkanlah aku memuji diriku sendiri, Bi, karena kamu, seingatku, belum pernah sekalipun memujiku. Jangankan untuk memuji, bicara denganku saat orang lain berada di sekitar kita pun tidak pernah. Kufikir kamu malu atau sejenisnya. Atau memang kahabisan bahan bicara. Atau apalah.…aku tak pernah mengerti. Kamu memang tidak pernah bisa kumengerti. Padahal saat kita hanya berdua, kamu bisa ceritakan ‘segala hal’, tentang mamamu. Kamu begitu terbuka jika kita hanya berdua. Tapi tetap saja kamu asing bagiku. Seasing dirimu yang tak pernah menyebut nama rumahku, Inne. Kamu memanggilku ‘Andrine’, atau menyingkatnya ‘An’, padahal kamu tau pasti betapa berharganya sebuah kata panggilan untukku. Kamu tau, tidak semua orang kuizinkan memanggilku Inne. Dan kamu, kamu yang berarti, sekalipun tidak pernah memanggilku dengan nama itu. Yahh… kamu memang asing. Aku tetap tak bisa bahkan untuk sekedar menebak, “siapa kamu ??”

Pernahkah kamu tau Wibi, kamu adalah orang yang terlalu sering berada di sebelahku saat aku menangis. Tapi kamu tak pernah berusaha menghiburku, menenangkanku, atau apapun untuk membuatku tidak menangis lagi. Maka kamu menjadi sosok yang sangat menyebalkan bagiku, bukan hanya karena hal itu saja, tapi karena kamu memang sudah sangat menyebalkan sejak pertama kali aku mengenal kamu. Kamu menyebalkan dengan segala ketidakterbukaanmu, ketidakpercayaanmu, dan semua keanehan-keanehan yang ada dalam dirimu, Wibi.

Mungkin kamu juga masih ingat, pernah suatu ketika kamu sms aku dan berkata “dengerin cerita aku lagi donk…”, dan aku menolak dengan kasar – karena saat itu aku sedang patah hati. Kamu menelfon dan belum sempat kamu berkata hallo, aku sudah menjawabnya dengan “MAU CERITA APA LAGI SIHH ?? KAMU FIKIR AKU SENENG DENGERIN CERITA DARI SESOSOK ALIEN, HAHH ??!!! AKU GAK KENAL KAMU !! CARI AJA ORANG LAIN BUAT DENGERIN KAMU !!!”. Dan pintu kamarku diketuk saat itu juga, sampai sesaat kemudian pembantuku berkata, “Non, ada tamu. Lagi nunggu di teras..”. Kau tau Wibi, aku langsung bangkit dan langsung mengusap air mataku, lalu sedikit menyeka wajah dan bedakkan lagi. Kusongsong pintu teras dan tentu, sangat berharap bahwa itu Cahyo yang datang dan meminta maaf, lalu mengajakku pergi lagi. Dan betapa kecewanya aku Wibi, bahwa yang datang adalah kamu. Sudah terlambat untuk masuk lagi, di luar hujan, betapa tak tega menyuruhmu pulang begitu saja, maka kita pun duduk di teras rumahku. Di sore yang gelap. Hujan dan dingin. Aku selalu ingat saat itu, ketika aku menginjak teras ini. Dingin menusuk melalui telapak kakiku. Dan kini, setelah empat tahun aku pergi, aku datang lagi dan menginjak teras ini lagi, duduk di kursi yang sama dengan kursi yang kududuki saat itu dan kursimu ku biarkan kosong. Tapi bayanganku, tetap berada di hari itu. Because I’ll always remember. It was late afternoon. Rainy. Cold. Your yellow shirt. My white dress. In front of my house. Kita terlalu banyak bercerita, tentang mimpi dan cita-cita, tentang masa depan yang masih terkunci. Ketika kamu bertanya, “An, nanti kamu pengen nikah dengan siapa?? “, dan aku iseng menjawab asal, “Dengan pemilik hotel bintang lima, yang sukses dan kaya raya. Hahahahahahaha….”. Indah ya, Bi ?? Aku selalu tersenyum saat mengingatnya, termasuk saat ini.

Wibi, satu yang aku gak pernah sadar. Empat tahun mungkin benar-benar singkat. Lusa aku sudah sidang. Maka kusempatkan pulang ke kota ini untuk meminta restu pada kedua orangtuaku – ayah dan ibu tiriku – meskipun hanya dua hari. Aku ingin sekali bertemu denganmu, Wibi. Rindu itu meletihkan, kau tau. Benar-benar menyakitkan. Hmm…. Tapi kurasa tidak, karena aku menikmatinya. Suaramu, juga aromamu adalah kerinduanku. Juga kota ini, juga pagi ini, juga udara yang kuhirup saat ini, semua beratasnamakan kamu. Dan sebelum aku menyesal, aku ingin berkata bahwa aku mencintaimu, Yudhistira Wibisono..

Akhirnya, pagi ini aku harus berangkat dengan pesawat paling pagi. Maaf, hanya bisa meninggalkan surat untukmu. Aku tidak bisa menemuimu. Mungkin kau akan bisa puas melihat wajahku, nanti saat aku kembali. Aku minta doamu juga ya, agar sidangku berhasil esok lusa. Kalau tak berhalangan dan punya keluangan, datanglah. Aku mengundangmu untuk menjadi saksi pertama di pintu keberhasilanku. Sekali lagi maaf, aku tak bisa menemuimu. Karena mungkin aku takkan sanggup. Dan maaf, telah mengganggumu sepagi ini dengan suratku. Salam untuk mamamu ya, aku sangat berharap bisa menjadi menantunya, hehehehe (jangan dianggap serius, karena percayalah, itu selamanya takkan pernah terjadi).
Sampai jumpa lagi Wibi, semoga kita selalu punya cukup kebahagiaan untuk dapat selalu hidup bahagia…


Yang selalu menganggapmu Alien,


Andrine


Wibi menitikkan air matanya basah-basah. Surat ini ditulis kemarin dan adik Inne lah yang mengantarkannya ke rumah Wibi tepat pukul 5.21 pagi ini, sesuai permintaan dari Inne. Adik Inne pun tak pernah tau bahwa itu adalah permintaan terakhir dari Inne. Pesawat yang ditumpang Inne gagal take off dan jatuh. Seluruh awak pesawat meninggal dunia, tak satupun terkecuali, termasuk Inne. Perlu waktu lama untuk Wibi dapat berucap dengan jelas, saat adik Inne juga ikut menumpahkan kepedihan itu dalam bentuk air mata.
“ Inne, empat tahun adalah waktu yang terlalu singkat untuk menunggumu, aku tak pernah merasakan betapa lama waktu berjalan untuk menunggu kepulanganmu. Aku juga tak pernah merasa berbeda dunia denganmu, karena kamu selamanya ada disini. Mama sudah di surga, Ne. Dan aku sudah sembuh. Aku sudah sukses sekarang, Ne. Cita-citamu untuk menikah dengan pemilik hotel bintang lima tentu akan terkabul, jika kamu tidak pergi secepat ini…. Aku sangat sangat sangat mencintaimu, Inne….. “

when you love someone (my first fav mellow song^^)

I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream
And I can’t stand to wait ’till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true…